REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terjadi kecelakaan di Padang Pariaman, Sumatra Barat, yang menyebabkan mobil Toyota Avanza Veloz terbelah dua. Kecelakaan itu muncul beberapa pekan setelah skandal Daihatsu mengenai keselamatan mencuat, termasuk model Toyota Avanza.
Menanggapi kecelakaan itu, pengamat otomotif Bebin Djuana mengatakan, sulit untuk tidak menghubungkan terbelah duanya Avanza tersebut dengan skandal global Daihatsu. Meski begitu, kata dia, harus tetap memberikan penilaian secara bijaksana.
"Melihat kondisi Veloz sungguh sulit untuk menghindari menghubungkan dengan skandal global Daihatsu yang baru-baru ini terkuak. Namun kita harus bijaksana untuk tidak serta merta memberikan penilaian," ujarnya kepada Republika, kemarin.
Penilaian yang diberikan harus bijaksana. Karena Daihatsu pusat belum membeberkan secara rinci soal apa saja yang ditutupi dari publik selama 30 tahun lebih. Informasi itu, masih ditunggu dunia
Bebin pun mengomentari kecelakaan yang terjadi di Pariaman tersebut. "Apa yang terjadi sangat ekstrem, sehingga kontruksi body tidak lagi mampu bertahan," ujar dia.
Seperti diketahui skandal Daihatsu terkait uji keselamatan menimpa 12 model mobil yang dipasarkan oleh Toyota selain sekitar total 66 model Daihatsu. Di antaranya Avanza dan Veloz. Berbeda dengan di Thailand yang mengharuskan Toyota melakukan uji keselamatan ulang terhadap produk Veloz, otoritas di Indonesia tidak mengharuskan Toyota atau Daihatsu menguji ulang tes keselamatan.
Bebin menilai, di Indonesia tidak bisa dilakukan tes serupa. Terutama yang bersifat uji konstruksi.
"Kalau sifatnya uji konstruksi. Di sini tidak ada peralatannya," katanya.